MAKASAR SULAWESI SELATAN - Kapal Motor (KM) Umsini milik PT Pelni terbakar di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Sulawesi Selatan Tadi Pagi Minggu (09/06/2024).
Banyak muncul pertanyaan Apa penyebab terbakarnya KM Umsini?
Perlu diketahui bahwa belum ada satu minggu PT PELNI merayakan ulang tahun yang ke-72, seakan-akan kinerja pejabat PT PELNI sudah baik-baik saja, bisa di katakan baik dari segi warna fisik dan baik di pencitraan.
PT Pelayaran Nasional Indonesia atau disingkat menjadi PT PELNI membenarkan dengan terjadinya kebakaran di KM Umsini
Kementerian BUMN yang di pimpin oleh Bapak Dr. H. Erick Thohir, B.A., M.B.A. selaku pemegang saham mayoritas yang di beri mandat oleh Presiden Ir. H. Joko Widodo, atau Jokowi, dengan adanya kejadian itu Bapak Presiden harus segera memerintahkan kementerian terkait untuk mengaudit apa penyebab terjadinya kebakaran, yang mana kebakaran kapal sudah sering terjadi diantaranya: di KM Labobar, KM Ciremai, Km Bukit raya dan terakhir di KM Umsini.
Dalam hal ini, Pemerintah harus mendalami kemampuan kinerja para Direksi PT PELNI sesuai dengan kompetensi keahlian di bidang perkapalan. Banyak keluhan dari para penumpang, yang mana sering terjadinya kapal-kapal mengalami keterlambatan jadwal di karenakan mesin mati sebagian, apakah kurangnya perawatan?
Sementara Dock rutinan berjalan atau kesalahan penggunaan bahan bakar dari B20 ke B35 atau juga sudah berumurnya kapal-kapal tsb.
Tri Andayani yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur keuangan di berhentikan oleh menteri BUMN terkait kinerjanya dan di angkat kembali menjadi Direktur Utama yang jelas-jelas Tri Andayani lebih berpengalaman di bagian keuangan.
Perlu diketahui juga Adhi Tri setiawan salah seorang pengguna jasa penumpang kapal PT PELNI bertanya-tanya, bagaimana ini kementrian BUMN, koq bisa yah?. "Ucap Adhi Tri setiawan".
Saya berharap Bapak Erick Thohir segera mengganti Direktur Utama dan para Direksi PT PELNI karena perusahaan plat merah ini harus di pimpin oleh orang yang faham terkait perkapalan.
Terdapat ribuan penumpang di atas kapal PT PELNI yang berlayar dari pulau ke pulau, bagaimana bisa menjamin keselamatan, kenyamanan apa bila managemen di PT PELNI hanya merubah segi fisiknya saja "kata Andi".
Menurutnya, para Direksi seharusnya sadar bahwa PT PELNI itu bekerja di bidang pelayanan ini bukan untuk pencitraan di mediasosial, apalagi untuk kepentingan pribadi, tapi wajib memberikan pelayanan prima dengan mengutamakan kenyamanan dan keselamatan penumpang "ujarnya". (Resky P)